DETAIL.ID, Tanjungjabung Timur – Kelompok peternak lebah ini patut diacungi jempol. Di tengah terpaan pandemi Covid-19, mereka terus berinovasi dengan mengembangkan madu lebah jenis Apis Mellifera.
Lebah madu Apis mellifera merupakan lebah budidaya paling unggul. Selain menghasilkan madu yang melimpah, lebah jenis ini juga sangat jinak (maksudnya tidak mudah menyerang/menyengat) dan relatif mudah memeliharanya.
“Madu lebah jenis apis mellifera sumber madu dari nektar acassia carva dan kadar air 15 – 20 %. Warnanya kehitam-hitaman dan rasanya manis sedikit masam,” kata Wahyu Candra, 38 tahun kepada detail pada Kamis, 20 Mei 2021.
ArtikelTerkait
Wahyu Candra adalah Ketua Kelompok Peternak Lebah Almasri. Ia bersama Almasri sudah setahun ini beternak lebah madu jenis Apis Mellifera. Kelompok Almasri berpusat di Desa Rantau Karya, Kecamatan Geragai, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi. Dalam sebulan, mereka mampu menghasilkan minimal satu ton madu.
Namun begitu, Wahyu justru mengeluh situasi ekonomi yang tak menentu membuat madu harganya anjlok. “Susah mas, sekarang madu enggak ada harganya, padahal madu kami dijamin kualitasnya bagus, tidak ada rekayasa atau dibuat-buat,” ujarnya.
Harga yang selalu berubah-ubah itu pula yang selalu dikeluhkan Wahyu dan rekan-rekannya. Ia berharap dapat bertemu dengan distributor sehingga harga menjadi seragam, tidak bervariasi lagi.
Menurut Wahyu, Kelompok Almasri juga membuka layanan via telepon atau WhatsApp jika ada yang ingin berkonsultasi atau menjalin kerja sama. “Kami siap melayani dan hubungi saja di nomor handphone 081316206951. Kami sangat terbuka jika ada yang mau konsultasi masalah seputar budi daya lebah atau ingin ikut juga berinvestasi,” ucapnya.
Madu memiliki kandungan zat yang sangat berguna bagi tubuh manusia terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 ini. Madu bisa menjadi pilihan utama sebagai suplemen untuk menjaga dan meningkatkan stamina.
Reporter: Agung
Discussion about this post