DETAIL.ID, Batanghari – Bupati Muhammad Fadhil Arief (MFA) langsung sumringah melihat 59 Kepala Desa terpilih kompak mengenakan seragam anyar pada pelantikan di ruang pola besar Kantor Bupati, Kamis 16 Desember 2021.
“Kades baru harus memakai baju baru karena semangat baru. Saya dapat laporan dari Sekda, cuma ada lima kades lama terpilih kembali, ternyata ini efek hasil Pilkada,” ucap MFA dalam sambutannya.
Penderitaan kades terpilih dimulai hari ini usai pelantikan. Kalau masa kampanye terasa lelah, menurut MFA lebih lelah lagi sewaktu Kades melaksanakan tugas. Penyebabnya karena begitu besar harapan masyarakat kepada pemimpin baru mereka.
“Masyarakat meyakini Anda bisa merubah wajah desa yang Anda pimpin,” katanya.
Perlu diingat usai pelantikan Kades hari ini yang pertama dilakukan, kata MFA adalah konsolidasi internal bersama perangkat desa dan koordinasi dengan BPD, alim ulama, cerdik pandai di desa masing-masing.
“Jangan melihat lagi hasil Pilkades kemarin masyarakat dukung siapa. Mungkin sebagian kades baru geram mau memecat perangkat desa. Saya minta jangan pernah berpikiran seperti itu,” ujarnya.
Kalau pun nanti harus ada pergantian perangkat desa oleh Kades baru, dia bilang bukan niat sang Kades, melainkan pekerjaan perangkat desa itu tidak dilaksanakan dengan baik. Loyalitas perangkat desa terhadap Kades baru pasti terjadi.
“Pesan saya tolong jangan sampai orang baik, kerjanya bagus, tapi tidak memihak kades terpilih sewaktu Pilkades kemarin lantas disingkirkan. Jangan lakukan itu, karena kita butuh orang lain menjalankan visi misi yang kita janjikan kepada masyarakat desa,” katanya.
Meski sama-sama berjuang merebut kemenangan Pilkades 21 Oktober lalu, calon Kades kalah lebih lelah ketimbang calon Kades menang. MFA minta kades pemenang jangan mengungkit kekalahan kompetitor.
“Kawan-kawan semua, mengapa kita tidak boleh dendam, karena pertama agama kita mengajarkan dendam akan merusak hati kita. Kemudian dendam itu sifatnya setan, jadi kalau ada manusia melakukan itu berarti sama dengan setan,” ujarnya.
MFA berpesan agar kades terpilih jangan pernah merusak hati dengan hal-hal yang tidak produktif. Apabila seseorang harus tersingkir, biarkan tersingkir akibat kelakuannya sendiri, jangan pernah menyingkirkan dengan niat-niat lain.
“Kades yang baru dilantik pasti akan mengadakan syukuran, ini sudah menjadi budaya orang Batanghari. Kalau bisa kompetitor di undang, soal datang atau tidak, biarkan saja menjadi urusan dia,” katanya.
Pernyataan tersebut bukan perintah seorang Bupati. Ia cuma ingin kades terpilih menjadi tauladan bagi seluruh masyarakat desa. Semua perangkat desa undang sekaligus gotong royong. Nanti akan kelihatan perangkat desa sudah move-on atau belum.
“Kalau perangkat desa di undang tapi masih tak mau datang, berarti sudah keterlaluan sekali,” ucapnya.
Editor: Ardian Faisal
Discussion about this post