Tokoh yang akrab disapa Gus Yahya itu bercerita bahwa beliau sempat menyampaikan pribadi celetukan itu terhadap Gus Dur dikala masih hidup pada pada tahun 2000, tak lama sehabis beliau lengser.
Saat itu, Gus Yahya sedang menolong Gus Dur di rumah pribadi sang mantan presiden di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.
“Saya berdua Gus Dur di ruang tamu. Setelah ngobrol sebentar, GusDur ajak masuk kamar untuk bantu ganti pakaian. Saya ikuti ia bantu Gus Dur ganti pakaian,” kata Yahya di Haul ke-13 Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Sabtu , 17 Desember 2022.
Ia lanjut bercerita, “Di tengah ganti busana, saya lupa apa konteksnya, saya ingat nyeletuk ke Gus Dur, ‘Pak Dur sehabis ini jadi wali nomor 10’.”
Mendengar celetukan Yahya, Gus Dur lantas mempertanyakan alasannya menjulukinya wali ke-10. Yahya lantas menjawab bahwa orang-orang yang berziarah ke makam Wali Songo nantinya akan sowan pula ke Gus Dur.
“Gus Dur kemudian ketawa. ‘Iya mungkin,’ kata Gus Dur begitu,” dongeng Yahya.
Setelah 20 tahun lalu, Yahya menilai pendapatnya jadi kenyataan. Contohnya, banyak biro travel turut memasukkan makam Gus Dur sebagai rangkaian ziarah setelah makam Wali Songo.
“Ini obrolan tahun 2000, belakangan jadi kenyataan. Saya pribadihaqqulyaqin GusDurwaliyullah,”ucapnya.
Selain itu, Yahya menganggap Gus Dur sebagai sosok pembaruan di organisasi NU. Gus Dur, kata ia, bisa mentransformasi dan mengganti pola pikir anggota NU.
Menurutnya, ajaran Islam Gus Dur lebih masuk akal dibandingkan dengan proposal pedoman Islam lain yang cenderung fundamental dan ekstrem.
“Saya dari generasi yang mencicipi betul acuan pikir aku berubah alasannya adalah mengenal Gus Dur. Saya jikalau enggak kenal Gus Dur, dan waktu itu ada FPI, aku daftar FPI kayaknya. Saya berubah karena kenal Gus Dur,” kata Yahya.
Gus Dur atau Abdurrahman Wahid wafat pada 30 Desember 2009. Peringatan wafatnya rutin dilakukan setiap tahun dengan memanggil sejumlah tokoh dan membahas tema-tema tertentu.
(rzr/has)