Dikutip dari The Verge, Kepolisian Amerika Serikat (AS) mengungkapkan prasangka stalking pada keluarga Bos Twitter Elon Musk itu terjadi di blok 700 Mission Street di Pasadena, California, AS, Selasa, 13 Desember 2022 pukul 21.51 waktu setempat. Bentuknya, peristiwa penabrakan mobil seseorang yang mengancam keluarga Musk.
Korban hanya teridentifikasi berusia 29 tahun dari Connecticut. Ia menjadi satu-satunya yang berada di kawasan peristiwa ketika polisi datang.
Pria itu mengaku keluar dari jalan bebas hambatan 110 dan berhenti untuk menggunakan teleponnya ketika mobil lain “berbelok tepat di depannya, menghalangi jalannya”.
Pengemudi mobil lainnya keluar dari kendaraan dan menuduh pria Connecticut itu mengikutinya di jalan bebas kendala. Keduanya ternyata merekam satu sama lain memakai ponsel.
Pengemudi yang menepi tersebut kemudian kembali ke mobilnya, dan dikala beliau meninggalkan daerah parkir, beliau menabrak kendaraan pria Connecticut itu.
“Tidak pernah selama kejadian itu, korban mengidentifikasi terduga atau memperlihatkan perkelahian itu lebih dari kebetulan,” ujar pihak kepolisian.
Dua hari sesudah kejadian itu, polisi Pasadena mengidentifikasi salah satunya sebagai anggota tim keselamatan Elon Musk. Musk sendiri disebut tak ada di TKP.
“Upaya untuk menelepon Tuan Musk dan tim keamanannya untuk pernyataan sedang dikerjakan,” kata mereka.
Sebelumnya, Musk lewat sebuah kicauan di Twitter menyatakan putranya diikuti oleh penguntit.
“Tadi malam, kendaraan beroda empat yang membawa lil X di LA dibarengi oleh penguntit asing (menduga itu saya), yang lalu memblokir kendaraan beroda empat biar tidak bergerak & naik ke kap mesin. Tindakan hukum sedang diambil kepada Sweeney & organisasi yang mendukung kerugian bagi keluarga aku,” kicau Musk pada Rabu , 14 Desember 2022.
Selain itu, Musk juga melontarkan suatu video pendek dan bertanya pada pengikutnya, “apakah kalian kenal orang atau mobil ini?”
Awal pekan ini, The Washington Post mewawancarai seorang laki-laki yang mengaku sebagai orang yang diperlihatkan dalam video yang dibagikan oleh Musk tersebut.
Pria bernama Brandon Collado itu mengaku mengemudi untuk Uber Eats, jasa pemesana makanan online, dan menawarkan suatu video yang dia klaim selaku anggota tim keamanan Musk yang tampaknya cocok dengan video yang dibagikan oleh Musk dari angle lain.
Collado juga menciptakan beberapa klaim gila yang merujuk pada mantan pacar Musk, Grimes, yang dia yakini mengiriminya pesan berkode melalui Instagram.
Musk pun menyebabkan kejadian di Pasadena ini sebagai bukti yang mendukung keputusan Twitter untuk menangguhkan beberapa akun dengan alasan doxing secara realtime yang membahayakan keluarganya.
Korban pemblokirannya tergolong akun yang melacak jet pribadi Musk, @elonjet, dan beberapa akun jurnalis ternama.