Investasi tersebut ditempatkan pada 101 proyek yang ada di Negeri Naga Biru itu.
Melihat besarnya investasi ini, Jokowi meminta Presiden Vietnam Nguyễn Xuân Phúc untuk melindungi investor Indonesia yang berinvestasi di negaranya biar keberlanjutan kerja sama berlangsung dengan baik.
“Saya apresiasi doktrin pemerintah Vietnam terhadap perusahaan Indonesia yang berinvestasi di Vietnam. Akumulasi investasi Indonesia di Vietnam meraih lebih dari US$600 juta dalam 101 proyek,” ujar Jokowi ketika melaksanakan konferensi bilateral dengan Presiden Phúc di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis, 22 Desember 2022.
Jokowi menyampaikan hingga saat ini masih ada beberapa masalah dan kendala yang dihadapi Indonesia ketika ingin berinvestasi maupun saat berinvestasi di Vietnam. Karenanya, perlu penyelesaian untuk mempertahankan iklim investasi itu.
“Saya mengharapkan penyelesaian beberapa informasi yang dialami investor Indonesia yang mau mendorong investasi baik di masa mendatang,” ucapnya.
Selain itu, Jokowi juga membahas mengenai zona ekonomi langsung setelah melakukan negosiasi intensif selama 12 tahun. Dalam hal ini, Indonesia dan Vietnam kesannya mampu menyelesaikan negosiasi tentang garis batas zona ekonomi ekslusif (ZEE) kedua negara berdasarkan hukum laut internasional (UNCLOS 1982).
Dengan selesainya negosiasi ini, maka Indonesia dan Vietnam menyepakati kerja sama melalui penandatanganan tiga MoU. Pertama, kerja sama energi dan sumber daya mineral.
Kedua, kerja sama penanggulangan terorisme. Ketiga, kolaborasi pemberantasan jual beli ilegal narkotika.
“Saya harap kolaborasi perikanan dan pemberantasan EU fishing dapat diperkuat lewat percepatan finalisasi MoU kolaborasi kelautan dan perikanan,” ujarnya.