Hal itu ditegaskan oleh Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi. Dia menyebut kereta teknis yang anjlok itu menimpa lokomotif kerja atau peralatan pemasangan rel yang memakai balas.
Balas atau ballast adalah lapisan batu untuk fondasi jalur rel dan berfungsi sebagai drainase. Sehingga, proyek pembuatan kereta cepat bakal tetap dilanjut untuk menuntaskan pemasangan rel tanpa balas.
“Tetap dilanjut. Yang anjlok adalah lokomotif kerja dan perlengkapan untuk pemasangan rel yang menggunakan balas, pekerjaan tersisa sedikit sekitar 3 km double track,” ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Senin , 19 Desember 2022.
Ia menegaskan perlengkapan yang ada masih terus bekerja hingga saat ini di tengah kabar anjloknya kereta teknis milik KCIC tersebut.
“Kaprikornus, ada 2 jenis peralatan pemasangan rel di KCJB, tanpa balas dan dengan balas, yang anjlok kemarin,” ujar dia.
Sebelumnya, KCIC memberikan bahwa insiden kereta teknis anjlok di Cipada, Cikalongwetan, Bandung Barat, masih dalam tahap pemeriksaan. KCIC menyebut ada prasangka empat tenaga kerja yang terluka.
Petugas kepolisian juga telah datang di lokasi dan melakukan pengamanan. KCIC bakal bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menginvestigasi insiden ini.
KCIC menyampaikan pernyataan resmi tersebut setelah video beredar di media sosial menunjukkan suasana lokasi insiden kereta teknis anjlok. Dalam video itu, terlihat kereta berwarna hijau keluar dari jalur semestinya.