Sementara itu, dominan mata duit di tempat Asia terpantau menguat. Yuan China tumbuh 0,01 persen, dolar Hong Kong naik 0,01 persen, ringgit Malaysia menguat 0,14 persen, dan baht Thailand naik 0,07 persen.
Dolar Singapura juga plus 0,24 persen, peso Filipina menguat 0,26 persen, yen Jepang naik 0,48 persen, dan won Korea Selatan berkembang 0,72 persen.
Mata duit utama negara maju kompak menguat. Poundsterling Inggris menguat 0,41 persen, euro Eropa plus 0,24 persen, franc Swiss naik 0,20 persen, dolar Australia naik 0,52 persen, dan dolar Kanada berkembang 0,39 persen.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra melihat rupiah masih berkonsolidasi terhadap dolar AS, tetapi ada kemungkinan penguatan secara terbatas.
“Ekspektasi kenaikan suku bunga teladan BI pekan ini untuk mengimbangi kenaikan suku bunga contoh The Fed dan menekan inflasi di Tanah Air, membantu mendorong penguatan rupiah,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Namun, Ariston melihat pasar masih meragukan sentimen resesi yang mampu kembali menekan aset berisiko, tergolong rupiah.
Ia memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.560 hingga Rp 15.620 per dolar AS pada hari ini.