Hal itu diresmikan lewat pelatakan kerikil pertama (groundbreaking) data center tersebut di Batam, Rabu , 21 Desember 2022.
“(Data center) ini koordinasi joint venture antara Telkom, Singtel, dan Medco, membangun 51 mmegawatt (MW) untuk men-serve Singapore market,”ucap Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dijumpai di sela-sela program.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengungkapkan pembangunan data center berkapasitas total daya listrik 51 MW itu terbagi dalam tiga tahap atau campus. Masing-masingnya 17 MW.
“Ulimate-nya 51 MW,” ucap ia.
Dengan pembangunan ini, Telkom mempunyai dua data center hyperscale. Mengutip situs Telkom, yang pertama dibangun di Cikarang, Bekasi. Punya sertifikasi tier 3 dan 4.
Tingkatan ini mengambarkan fasilitas dan tingkat layanan data center yang bermutu tinggi disokong dengan infrastruktur yang fully redundant dan 99,995 persen uptime. Intinya, kenceng.
Pendanaan
Kartika menambahkan pembangunan data center ini dilaksanakan secara bertahap dengan tahap pertama meraih US$198 juta (sekitar Rp 3,086 triliun).
“Telkom 60, Singtel 35, Medco 5,” kata laki-laki yang akrab dipanggil Tiko ini.
“Pendanaannya dari internal masing-masing,” tuturnya, sambil menjelaskan soal peran Medco yang menawarkan energi higienis bagi sentra data ini.
Kartika berharap pembangunan data center ini mampu menciptakan Batam menjadi “digital hub regional”.
“Data center skala besar ini mirip ini pastinya mampu menciptakan pemain teknologi mulai beroperasi di Batam,” ucapnya.
Ia mengakui penyerapan SDM di kawasan terkait tak begitu signifikan mengingat sektornya yang berjenis IT.
“Karena hi-tech, mungkin enggak terlalu banyak tapi menawarkan kesempatan ke talent-talent Indonesia di IT untuk bekerja untuk melayani market Singapore tak cuma Indonesia,” tuturnya.
Andreuw Th. Chief Executive Officer Telkom Data Ekosistem (NeutraDC), mengungkapkan data center di Batam punya kesempatanbesar merebut limpahan pasar dari Singapura.
“Overflow dari Singapura pilihannya Batam dan Johor Bahru,” kata dia, ditemui terpisah di Batam, Selasa, 20 Desember 2022.
Namun, kata ia, Batam punya kelebihan berbentukharga energi yang kompetitif. Sebagai perbandingan, katanya, listrik di Singapura US$30 sen per KwH. Malaysia, yang ialah pesaing Batam, listriknya US$20 sen, dan RI sendiri US$10 sen.
“Batam itu juga dipilih karena lokasi disaster recovery, selain itu akan ada sentra data nasional juga,” tutur ia.